Ketua : Dr. Alpon Satrianto, SE, ME (0009098501)
Anggota Pengabdian 1 : Prof. Dr. Syamsul Amar, MS (0021105703)
Anggota Pengabdian 2 : Dra. Lucy Fridayati, M. Kes (0018056209)
Anggota Mahasiswa Pengabdian 1 : Fadhilah Syawal (19060010)
Anggota Mahasiswa Pengabdian 2 : Muhammad Yusuf (19060109)
Anggota Mitra : Weti (Pelaku Usaha)
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi digital telah mengubah lanskap pemasaran secara signifikan. Salah satu perubahan terbesar adalah munculnya media sosial sebagai platform pemasaran yang efektif bagi berbagai jenis bisnis, termasuk perusahaan besar hingga UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Jumlah pengguna media sosial terus meningkat secara signifikan setiap tahunnya baik itu platform seperti Facebook, Tik-Tok, Instagram, Youtube, Twitter, LinkedIn dan sebagainya. Media sosial ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari bagi miliaran orang di seluruh dunia baik untuk komunikasi, sosial serta bisnis. Dengan demikian, media sosial menyediakan akses yang luas untuk mencapai audiens potensial.
Konsumen modern cenderung menghabiskan lebih banyak waktu mereka di media sosial, baik untuk mencari informasi, berinteraksi dengan merek, atau berbelanja secara online. Kehadiran yang kuat di platform media sosial memungkinkan merek untuk terhubung dengan konsumen di berbagai titik dalam perjalanan pembelian mereka. Platform media sosial menawarkan kemampuan yang tinggi untuk menargetkan iklan kepada audiens yang sangat spesifik berdasarkan demografi, minat, perilaku, dan lokasi geografis. Ini memungkinkan potensi bisnis mencapai orang-orang yang lebih cenderung tertarik dengan produk atau layanan mereka.
Media sosial memungkinkan interaksi langsung antara merek dan konsumen melalui komentar, pesan langsung, dan fitur interaktif lainnya. Hal ini memungkinkan merek untuk mendengarkan umpan balik konsumen, menjawab pertanyaan, menanggapi keluhan, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens mereka. Platform media sosial menyediakan berbagai alat analitik yang memungkinkan bisnis untuk melacak kinerja kampanye mereka dengan mudah. Mereka dapat melihat metrik seperti jumlah tayangan, keterlibatan, klik, dan konversi untuk mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran mereka dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
Salah satu UMKM yang ada di Kenagarian Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung adalah usaha mikro jagung rebus. Usaha jagung rebus ini merupakan salah satu produk cemilan makanan yang khas di daerah ini. Usaha mikro ini cukup potensial dari segi penjualan sebab berada di sepanjang jalan lintas raya Padang – Bukittinggi sehingga banyak dari pengendara yang singgah untuk membeli. Tidak sedikit dari pengendara dan masyarakat umum lainnya yang membeli jagung rebus ini terutama pada akhir pekan Sabtu – Minggu. Pada akhir pekan hampir setiap outlet dari penjual disinggahi oleh pembeli, rata-rata omzet mereka berkisar antara dari Rp 400.000 – Rp 700.000. Akan tetapi pada hari biasa hanya mencapai Rp 200.000 – Rp 400.000 per hari (Survey, Maret 2024). Dari wawancara yang dilakukan bersama pelaku usaha jagung rebus (mitra) ini, sebenarnya omzet mereka masih relatif rendah. Mereka mengatakan bahwa potensi omzet mereka rata-rata pada akhir pekan Rp 700.000 – Rp 1.000.000 sedangkan hari biasa antara Rp 400.000 – Rp 700.000 (Tabel 1).
Permasalahan ini dikarenakan belum maksimalnya strategi pemasaran dari pelaku usaha jagung rebus di Kenagarian Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung. Banyak dari pelaku usaha jagung rebus belum memanfaatkan pemasaran melalui media sosial. Mereka agak kesulitan menggunakan media sosial tersebut sebab masih belum terbiasa menggunakannya
seperti Faceebook, Tik-Tok, Instagram, Twitter, WhatsApp, Line, Youtube dan lain sebagainya. Bahkan 25 % dari 27 outlet penjual jagung rebus dikawasan tersebut belum ada
yang mempunyai akun media sosial baik itu Faceebook, Tik-Tok, Instagram dan lainnya. Padahal penggunaan media sosial saat ini untuk pemasaran produk merupakan salah satu kunci kesuksesan sebuah usaha [13-15]. Apalagi saat ini juga sudah berkembang aplikasi pemasaran produk dengan aplikasi pengantaran on-line seperti GoJek dan Grabs. Oleh karena itu strategi pemasaran dari usaha ini harus ditingkatkan sebab jika mengandalkan metode lama yakni hanya menunggu pembeli yang datang tentunya omzet produk tidak akan meningkat [16-19]. Ditambah lagi sebagian besar masyarakat Sumatera Barat, khusus Kabupaten Padang Pariaman dan Kecamatan Lubuk Alung saat ini sudah mempunyai Handphone dan terhubung dengan internet. Jadi mereka akan memanfaatkan media ini untuk berbelanja jagung rebus ini.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan Program Kegiatan Masyarakat (PKM) terkait strategi pemasaran on-line bagi pelaku usaha mikro jagung rebus di Kecamatan Lubuk Alung ini. Hal ini penting diberikan untuk mengikuti dan menjawab tantangan zaman yang saat ini sudah berada pada era digital. Semua pelaku usaha harus dapat memanfaatkan pemasaran secara on-line baik melalui media sosial maupun pemasaran secara aplikasi on-line agar usaha mereka dapat terus berkembang dengan baik. Peningkatan kemampuan pelaku usaha secara on-line ini diharapkan akan berujung pada peningkatan omzet mereka di masa yang akan datang.
Metode pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan mitra adalah melakukan pelatihan (strategi pemasaran, pemasaran dengan media sosial, dam pemasaran
dengan aplikasi pengantaran on-line) serta pendampingan. Pelatihan akan dilakukan oleh para instruktur yang sudah berpengalaman dalam bidang pemasaran, kewirausahan, dan boga. Pelatihan akan diikuti oleh 2 kelompok Mitra yaitu: Mitra 1 dengan anggota 5 orang, dan Kelompok Mitra II beranggotakan 5 Orang. Metode yang digunakan dalam pelatihan dalam bentuk ceramah, diskusi, tanya jawab, praktek, demonstrasi, pembimbingan dan pendampingan. Pelatihan akan dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Persiapan: Pertemuan dengan Wali Nagari Lubuk Alung dan Ketua mitra I dan mitra II
untuk menyepakati jadwal dan lokasi pelaksanaan kegiatan.
2) Persiapan materi pelatihan oleh para instruktur.
3) Pelaksanaan kegiatan pelatihan (September – Oktober 2024).
4) Pendampingan serta monitoring evaluasi terhadap hasil pelatihan yang telah
dilakukan.
Pada kegiatan PKM strategi pemasaran on-line bagi pelaku usaha mikro jagung rebus di Kecamatan Lubuk Alung ini terdapat 4 materi yang disampaikan oleh para nara sumber yaitu:
1) Strategi Peningkatan Omset. Materi ini disampaikan oleh ibu Ariusni, SE, M.Si dari Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
2) Strategi Pemasaran. Materi ini disampaikan oleh Ibu Vidyarini Dwita, SE, MM, Ph.D dari jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
3) Pemasaran On-Line. Materi ini disampaikan oleh Bapak Muhammad Hafiz, SE, CEO Witbox (Perusahaan Digital Marketing di Kota Padang). https://www.instagram.com/ahmadhafizdd/
4) Pemasaran dan kerja sama dengan aplikasi pengantaran on-line. Materi ini disampaikan oleh Winda Arynti. Winda Arynti adalah seorang influencer pada akun Food Blogger wnda.arynti (https://www.instagram.com/wnda.arynti/)
Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan PKM strategi pemasaran on-line bagi pelaku usaha mikro jagung rebus di Kecamatan Lubuk Alung ini terlihat dari tingginya partisipasi peserta. Peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah sebanyak 10 orang (Lampiran 1). Banyaknya peserta yang hadir pada kegiatan ini dikarenakan oleh tingginya partisipasi anggota Mitra khususnya calon wirausahaan baru untuk mendapatkan ilmu dari kegiatan ini serta aktifnya sosialisasi kegiatan ini oleh ibu ketua anggota Mitra. Berikut link atau url video kegiatan PKM ini : https://www.instagram.com/p/C-xMm5CyTZX/
Sebagaimana halnya dengan tingkat kehadiran peserta di atas, motivasi calon wirausaha mengikuti kegiatan ini adalah sebagai berikut:
a. Calon wirausaha ingin mendapatkan pengetahuan tentang : a) Strategi Peningkatan Omset, b) Strategi Pemasaran, c) Pemasaran On-Line serta d) Pemasaran dan Kerja Sama dengan Aplikasi Pengantaran On-Line. Dari kegiatan ini peserta akan dapat menerapkannya dalam kegiatan usaha sehari-hari. Dengan demikian calon wirausaha baru ini nantinya diharapkan akan dapat mengembangkan usaha dan sukses melalui pengembangan kegiatan kewirausahaan.
b. Peserta yang diundang semuanya hadir di lokasi tempat dilakukannnya pelatihan. Peserta ini sudah hadir satu jam sebelum acara dimulai.
c. Peserta sangat memperhatikan para pemateri dalam menjelaskan materi-materi yang disampaikan kepada mereka serta tingginya antusiasme peserta untuk bertanya dan berdiskusi.
d. Keingintahuan dari para peserta ini sangat tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya pada pemateri sehingga para pemateri juga sangat antusias merespon dari
pertanyaan tersebut.
e. Para peserta sangat bersemangat dan antusias dengan kegiatan ini sehingga sebagian besar dari peserta menginginkan pelatihan ini berlanjut terus dimasa yang akan datang.
Adapun saran-saran yang diajukan dalam hal ini adalah :
1. Calon wirausaha baru harus menyadari dengan sungguh-sungguh bahwa pengetahuan tentang : a) Strategi Peningkatan Omset, b) Strategi Pemasaran, c) Pemasaran On-Line serta d) Pemasaran dan Kerja Sama dengan Aplikasi Pengantaran On-Line. Dengan demikian usaha yang akan dijalankan dapat beroperasi dengan baik serta dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan.
2. Anggota Mitra perlu mempraktekkan dan menerapkan materi-materi yang telah disampaikan tadi agar bisnis atau usaha yang dijalani menjadi lebih baik lagi sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
3. Perlu pelatihan serta pembinaan yang lebih intensif lagi di masa yang akan datang agar calon wirausaha baru dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbisnis. Disamping itu, manajemen usaha kecil yang bagus akan dapat meningkatkan kualitas kehidupan keluarga calon wirausaha baru.